Selasa, 10 Mei 2016

praktikum evaluasi sensori




Uji Pembedaan Segitiga
A.      Dasar Teori
Uji pembedaan segitiga atau disebut juga triangle test merupakan uji untuk mendeteksi perbedaan yang kecil, karenanya uji ini lebih peka dibandingkan dengan Uji Pasangan. Dalam Uji Segitiga disajikan 3 contoh sekaligus, 1 contoh berbeda dengan 2 contoh yang lainnya. Penyajian contoh dalam uji segitiga sedapat mungkin harus dibuat seragam agar tidak terdapat kesalahan atau bias karena pengaruh penyajian contoh.
Uji segitiga digunakan untuk menunjukkan apakah ada perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampel. Metode ini sangat berguna ketika ada suatu perlakuan yang menyebabkan produk mengalami perubahan-perubahan yang tidak dapat dikarakterisasikan secara sederhana dari satu atau dua atribut.
Penggunaan Uji segitiga:
a.         Menentukan ada tidaknya perbedaan produk akibat perubahan dalam bahan baku, proses pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan.
b.        Menentukan ada tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang dapat diidentifikasi sebagai atribut yang mempengaruhi.
c.         Memilih dan menyeleksi panelis dalam kemampuan membedakan sampel. 
Prinsip Prosedur pengujian
Pengujian dilakukan di dalam booth (ruangan bersekat) dimana setiap panelis dapat melakukan pengujian secara sendiri. Kepada setiap panelis disajikan tiga sampel berkode dan dijelaskan bahwa terdapat dua sampel yang sama dan satu sampel berbeda.  Instruksikan panelis untuk mencicipi rasa, menguji setiap produk dari kiri ke kanan, dan memilih sampel yang berbeda. Panelis diharuskan untuk memberikan jawaban, dan jika panelis tidak memberikan jawaban maka respon tidak dihitung atau dianggap tidak melakukan pengujian.  Saat pengujian, sampel disiapkan dan disajikan dalam kondisi terbaiknya, sampel disajikan dengan baik dan memikat selera.  Pada uji segitiga, sampel sedapat mungkin disajikan langsung secara bersamaan, kecuali untuk sampel yang memiliki sifat cepat berubah.
Cara Pengujjian :
1.        Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Selanjutnya kelompok I bertugas sebagai panelis dan kelompok II bertugas mempersiapkan sampel
2.        Kelompok yang bertugas menyiapkan sampel : Siapkan sejumlah sampel yang sama untuk 6 kemungkinan kombinasi yang ada (ABB, BAA, AAB, BBA, ABA, dan BAB) dan disajikan ke panelis secara acak (Sajikan 3 buah contoh sekaligus secara acak. Satu dari ketiga contoh tersebut berbeda dengan dua contoh lainnya (karena ada 6 kombinasi berarti 2 dari keenam contoh tersebut berbeda dengan empat contoh yang lainnya, dan kedua contoh tersebut sama). Contoh A adalah contoh yang berbeda dengan dua contoh B. Kode diberikan secara acak pada ke 3 contoh tersebut.
Sebelum melakukan pengujian, siapkan lembar kerja penyajian sampel (work-sheet) untuk uji segitiga yang berisi seri nomor kode sampel serta urutan sampel pada setiap booth atau bilik pencicip. Selain itu juga disiapkan formulir isian atau lembar penilaian (score sheet) yang merupakan media bagi panelis untuk menuangkan respon uji. Lembar penilaian dapat digunakan untuk lebih dari satu set sampel apabila pengujiannya tidak membuat jenuh panelis. Pertanyaan-pertanyaan seperti kesukaan, penerimaan, derajat perbedaan, ataupun jenis perbedaan sampel tidak boleh ditanyakan di dalam lembar nilai.  Hal ini dikarenakan dapat menimbulkan bias terhadap respon panelis. Untuk mendapatkan respon seperti pertanyaan-pertanyaan di atas perlu dilakukan pengujian tambahan.
B.     Alat dan Bahan :
Alat :   piring/mangkuk saji 12 buah
Sendok plastik 12 buah
Bahan : 2 merek kecap manis yang berbeda
   Air minum sebagai penetral

C.  Cara Penyajian sampel :
B
A
Sampel yang diuji :                            

Kombinasi penyajian:
351
289
463
145
797
289
 


    A            B            B                              B            A             A
874
938
927
714
626
512
 


    A            A            B                             B             B            A
345
196
233
871
662
559
 


   A             B            A                          B             A              B
Pertanyaan :
Mana sampel yang beda?
Gambar 1. Kombinasi penyajian sampel pada uji segitiga.

Kelompok II :
Lembar penilaian untuk Uji Segitiga
Nama panelis   :                                                           tanggal :
Produk            : kecap manis
Instruksi          :
Di hadapan Anda terdapat 6 sampel dimana terdapat 4 sampel yang sama dan 2 sampel beda. Lakukan pengujian sampel (warna, rasa, aroma) secara berurut dari kiri ke kanan. Hanya diperbolehkan melakukan pengulangan pengujian sebanyak satu kali dengan urutan yang sama (dari kiri ke kanan). Identifikasi sampel mana yang berbeda dengan memberikan tanda (√) pada kolom di bawah ini:
Kode sampel






Sampel beda







Komentar: …………………………………….
Praktikum II
Uji Duo Trio
A.      Dasar Teori
Uji ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh. Uji ini relatif lebih mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Uji Duo-trio digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan dan digunakan apabila pengujian bertujuan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan sensori diantara dua sampel produk.
Dibandingkan dengan uji pasangan, uji duo trio mempunyai kelebihan karena adanya contoh baku/reference yang disajikan untuk menghindari kebingungan dalam melihat perbedaan, namun sampel yang disajikan ada tiga. Jika sampel yang akan diuji diketahui akan menimbulkan after taste maka uji pasangan lebih cocok digunakan dibandingkan uji duo trio.
Uji ini digunakan untuk:
a.         Menentukan ada tidaknya perbedaan produk yang dihasilkan dengan perubahan dalam bahan baku, processing, pengemasan, atau penyimpanan
b.        Menentukan ada tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang dapat diidentifikasi sebagai atribut yang mempengaruhi

Terdapat dua tipe uji duo trio dilihat dari penggunaan sampel referen, yaitu (1) Referen tetap (constant reference mode), yaitu sampel yang digunakan sebagai referen adalah satu (salah satu dari sampel uji), dan (2) Referen seimbang (balanced reference mode), yaitu sampel yang digunakan sebagai sampel referen secara bergantian adalah kedua sampel uji. Tipe constant reference mode digunakan apabila menggunakan panelis terlatih yang sebelumnya sudah dibiasakan dengan satu sampel referen. Balanced reference mode digunakan apabila tidak memiliki sampel target/benchmark atau apabila digunakan panelis yang tidak terlatih. 
B.       Alat dan Bahan :
Alat : piring/mangkuk saji 12 buah
Sendok plastik 12 buah
Bahan : saos tomat dan sosis
C.      Cara Pengujjian :
1.      Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Praktikum berikutnya, kedua kelompok tersebut bertukar tugas
2.      Kelompok I menyiapkan sampel seperti berikut :
B
A
Sampel yang diuji :                            

Kombinasi penyajian:
1.      Referen tetap
R
797
289
 


    A            B            B                       
R
714
927
 


    A            B            A                            

2.      Referen seimbang
R
R
289
728
797
289
 


   A             A            B                               B             A             B
R
927
547
677
R
714
 


    A            B             A                              B             B              A
                       
Pertanyaan :
Mana sampel yang sama dengan Referen?
Gambar 2. Prinsip pengujian dan penyajian sampel pada uji duo trio

Pada setiap panelis dihadapkan 3 contoh. 2 dari contoh tersebut berasal dari jenis contoh yang sama, sedangkan 1 contoh yang lain berbeda. Dalam penyajiannya, ketiga contoh tersebut dapat diberikan secara bersamaan atau contoh bakunya diberikan terlebih dahulu untuk dinilai. 
Kepada panelis disajikan 3 sampel secara bersamaan yang terdiri dari               1 sampel reference (R) yang merupakan sampel A atau B dan dua sampel uji berkode yang merupakan sampel A dan B. Dalam penyajian sampel, perhatikan kombinasi penyajian.
Pada tipe constant reference mode maka ada 2 kombinasi penyajian, sedangkan pada tipe balance reference mode terdapat 4 kombinasi penyajian. Siapkan jumlah yang sama untuk semua kemungkinan kombinasi dan sajikan secara acak kepada panelis.
Beberapa set uji duo trio dapat disajikan dalam satu lembar nilai, namun pertanyaan-pertanyaan tambahan seperti derajat dan jenis perbedaan serta kesukaan panelis tidak boleh ditanyakan karena akan menimbulkan bias terhadap respon panelis. Panelis diharuskan untuk memberikan jawaban, dan jika panelis tidak memberikan jawaban maka respon tidak dihitung atau dianggap tidak melakukan pengujian.
Kelompok 2 (panelis):
Panelis diminta untuk terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap sampel reference dan selanjutnya menilai sampel mana dari kedua sampel berkode yang sama atau berbeda dengan sampel reference.

Formulir isian uji duo trio
Nama panelis   : ........                                                              Tanggal : ……….
Produk            : ……….
Di hadapan Anda terdapat sampel referen yang bertanda R dan dua sampel berkode. Sampel yang paring kiri (R) merupakan sampel acuan. Tentukan dari kedua sampel berkode, yang mana yang sama dengan R. Beri tanda (√) pada kotak di bawah kode sampel yang sama R.

Sampel yang sama R :   Sampel 1           2                    1       2
                                               
                                                      1        2                     1       2
            
                                                      1        2                      1      2



Komentar : ……………..























Praktikum III
Uji Sama/Beda (Same/Different Test or Simple Different Test)
A.      Dasar teori :
Uji sama/beda digunakan apabila pengujian bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sensori di antara dua  sampel produk, dan terutama digunakan jika tidak memungkinkan untuk pengujian secara triple, atau jika uji segitiga dan duo-trio tidak dapat digunakan. Contoh dari situasi tersebut yaitu apabila sampel-sampel memiliki flavor yang kuat (misalnya saus cabe), dan sampel-sampel yang memiliki rangsangan yang sangat kompleks dan membingungkan mental panelis.
Seperti halnya differences test, same/different test efektif digunakan untuk :
a.         Menentukan ada tidaknya perbedaan produk yang dihasilkan dengan perubahan dalam bahan baku, proses pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan
b.        Menentukan ada tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang dapat diidentifikasi sebagai atribut yang mempengaruhi
B.   Alat dan Bahan :
Alat :        Piring/mangkuk saji 12 buah
Sendok plastik 12 buah
Bahan :     2 merek saos cabe yang berbeda

C.Cara Pengujjian :
1.    Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Praktikum berikutnya, kedua kelompok tersebut bertukar tugas
2.    Kelompok I menyiapkan sampel seperti berikut :
B
A
Sampel yang diuji      




Penyajian :
351
797
298
145
 


              A            B                               B             A
714
559
345
938
                                                                                                Panelis menerima
                                                                                                1atau 2 kombinasi
                                                                                                penyajian
              B             B                               A            A
Pertanyaan :
Apakah sama atau beda?
Gambar 3. Cara pengujian pada uji sama/beda
Kepada panelis disajikan dua sampel (A dan B), dan diminta menentukan apakah kedua sampel tersebut sama atau berbeda. Panelis diminta untuk memberikan penilaian apakah sampel sama atau beda. Pada umumnya dibutuhkan 20 sampai 50 penyajian untuk 4 kombinasi sampel (A/A, B/B, A/B, B/A) untuk menentukan adanya perbedaan. Apabila uji ini dipilih karena adanya rangsangan yang kompleks, maka kepada panelis tidak boleh disajikan lebih dari satu pasang dalam satu waktu.
Kelompok II : Panelis
Formulir isian uji sama/beda
Nama               :                                               Tanggal :
Produk            :
Instruksi          : Dihadapan Anda terdapat dua sampel.  Cicipi sampel secara berurutan dari kiri ke kanan.  Pencicipan hanya diperbolehkan satu kali dan tidak diperbolehkan mengulang pencicipan.  Identifikasi apakah kedua sampel tersebut sama atau beda dengan memberikan tanda (√) pada kolom respon di bawah ini atau menulis kode sampel yang sama atau beda pada kolom respon :

Respon
Sama




Beda





Komentar : ……………
Praktikum IV
Uji Beda dari Kontrol/Uji beda pasangan sederhana                                (Difference from Control test)
A.      Dasar Teori
Uji beda dari kontrol (difference from control test) digunakan untuk:
a.         Mengetahui apakah ada perbedaan antara satu atau lebih sampel dengan suatu kontrol
b.        Memperkirakan seberapa besar perbedaan antar sampel dengan kontrol.
Bagian QA/QC dan penyimpanan adalah departemen yang membutuhkan ukuran relatif perbedaan yang ada antara sampel dengan kontrol untuk keperluan dalam pengambilan keputusan.  Metode ini sangat baik diterapkan karena kondisi bahan yang sangat heterogen seperti pada produk daging, salad atau produk hasil pemanggangan.
Pengujian ini pada dasarnya adalah uji beda sederhana (pasangan) dengan penambahan tugas untuk mengetahui ukuran perbedaan/seberapa besar perbedaan yang ada. Uji pembedaan dilakukan dua arah antara satu atau lebih sampel uji terhadap kontrol, bukan antar sampel uji. Untuk konfirmasi kemampuan panelis dan menjadi acuan pada saat pengolahan data, pada uji beda dari kontrol ini digunakan sampel blind control yaitu sampel kontrol yang dijadikan sebagai salah satu sampel uji. Dengan demikian pada saat pengujian diharapkan akan dinilai sama atau tidak ada perbedaan dengan sampel kontrol.  Penggunaan blind control ini juga dapat digunakan untuk menguji kepekaan panelis dalam uji pembedaan atau dalam monitoring kinerja panelis terlatih.
B.       Alat dan Bahan :
Alat :   Gelas saji 12 buah
Sendok plastik 12 buah
Gelas  ukur
Bahan : Air matang
 2 merek Sirup yang berbeda

C.      Cara Pengujjian :
1.    Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Praktikum berikutnya, kedua kelompok tersebut bertukar tugas
2.    Kelompok I menyiapkan sampel seperti berikut :
Prinsip Pengujian
Kepada panelis disajikan satu sampel kontrol (R) dan satu atau lebih sampel uji, dan satu sampel kontrol yang diperlakukan sebagai sampel uji yang berkode (blind control). Berikan petunjuk kepada panelis bahwa ada sampel yang sama dengan kontrol. Panelis diminta untuk mengurutkan ukuran perbedaan antara masing-masing sampel dengan kontrol dengan mengacu pada skala yang telah disediakan.  Jenis skala perbedaan yang digunakan dapat berupa skala verbal atau skala numerik (Tabe 1). Dengan adanya sampel kontrol atau reference, maka dalam uji ini memungkinkan melakukan pengujian pasangan sampel dengan reference pada hari yang berbeda.  Misalnya hari pertama seorang panelis menguji pasangan sampel R - A, hari kedua pasangan sampel R - B dan hari ketiga menguji pasangan sampel R - R*.
A
B
R
Sampel yang diuji 

Kombinasi penyajian :
R
797
145
289
R
871
463
196
 


559
662
927
R
R
345
714
938
       A           B            R                                   B             A           R

                    R          A            B                                   R             B            A
474
892
376
R
443
R
654
785
 


        A           R             B                                  B             R            A
Pertanyaan : Seberapa besar perbedaan sampel dengan kontrol  (R) ?
Gambar 4. Cara penyajian sampel dalam uji beda dari control
Tabel 1 . Skala perbedaan pada uji beda dari kontrol
Skala verbal
Skala numeric
Sama
Perbedaan sangat kecil
Perbedaan kecil
Perbedan moderat
Perbedan besar
Perbedan sangat besar
Perbedan ekstrim
0 = tidak berbeda
2
4
5
6
8
9
Sampel Uji : Sampel A, Sampel B, Sampel Referen(R)
























Praktikum V
Uji Pasangan Berarah (Directional Difference Test)
A.      Dasar Teori
Metode ini digunakan ketika tujuan dari pengujian adalah menentukan arah perbedaan karakteristik sensori tertentu antara 2 sampel (misal: sampel mana yang lebih manis). Metode ini disebut juga 2-AFC test (2-Alternative Forced Choice). Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dalam uji sensori.
Dalam menggunakan desain metode ini perlu ditentukan terlebih dahulu apakah pengujian tergolong aplikasi satu sisi atau dua sisi. Aplikasi satu sisi ditemui ketika tujuan dari pengujian adalah untuk melakukan konfirmasi dari langkah perbaikan atau pengaruh perlakuan tertentu.  Perbedaan kasus aplikasi satu sisi dan dua sisi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabe2 . Perbedaan Aplikasi satu sisi dan dua sisi pada Uji Pasangan Berarah
Satu sisi
Dua sisi
Konfirmasi bahwa produk yang diuji lebih pahit
Konfirmasi bahwa produk yang diuji lebih disukai (sebelumnya sudah  memiliki harapan karena adanya  perlakuan tertentu pada produk)
Dalam pelatihan panelis: sampel  mana yang lebih beraroma fruity (dengan konsentrasi yang sudah diketahui mana yang lebih tinggi)

Memutuskan sampel uji mana yang lebih pahit
Memutuskan produk mana yang lebih disukai


Dalam situasi ini, hipotesis alternatif adalah bahwa “sampel-sampel berbeda”, bukan “yang satu lebih….. dari yang lain”.

Uji ini sederhana dan simpel sehingga dapat dilakukan oleh panelis yang menerima training minimum yaitu panelis yang sangat familiar dengan atribut yang diuji. Kecuali jika pengujian pada karaksteristik unik tertentu (misalnya off flavor pada produk yang sudah ada di pasaran), maka diperlukan panelis yang terlatih yang sudah memperlihatkan ketepatan spesifik pada atribut tertentu.


B.       Alat dan Bahan :
       Alat :  Gelas saji 12 buah
Sendok plastik 12 buah
Wadah mencampur sampel (teko)
Gelas  ukur
Bahan : 2 merek minuman (rasa jeruk) yang berbeda
  Air matang
C.      Cara Pengujjian :
1.    Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Praktikum berikutnya, kedua kelompok tersebut bertukar tugas
2.    Kelompok I menyiapkan sampel seperti berikut :
Prinsip Prosedur Uji
a.         Sajikan dua sampel berkode. Siapkan kombinasi penyajian AB dan BA secara seimbang dan acak. Penyajian sampel untuk uji pembedaan berarah dapat dilihat pada Gambar 5.
b.        Minta semua panelis melakukan pengujian produk dari kiri ke kanan dan mengisi kuesioner. Beberapa pasangan sampel diujikan dalam satu waktu, dan penilaian yang disatukan dalam satu kuesioner atau formulir masih diperbolehkan, akan tetapi jangan menambahkan pertanyaan lain yang mengandung resiko bias (misalnya menambahkan pertanyaan pada aspek kesukaan). Informasikan dengan jelas bahwa jawaban "tidak ada yang beda”, tidak diperbolehkan.
223
(A)
234
(B)
482
(A)
398
(B)
 
                                                      

354
(A)
285
(B)
275
(B)
637
(B)
 
                                                      

Gambar 5. Kombinasi penyajian pada uji pasangan berarah
Contoh formulir isian/kuesioner pada uji pasangan berarah
Nama                           :                                                           tanggal :
Produk                        :
Atribut yang diuji       :
Instruksi                      :
1.        Cicipi pasangan sampel secara berurutan dari kiri ke kanan
2.        Tulis kode sampel yang menurut Anda lebih manis
3.        Jika tidak ada perbedaan, silahkan menebak dan tetap menuliskan kode sampel pada kolom respon. Jawaban tidak berbeda merupakan pilihan akhir
Pasangan sampel
Tulis kode sampel yang lebih ……
………..                …………

………..                …………

………..                …………

………..                …………


Komentar : ………
















Praktikum VI
Uji Ranking (Peringkat)
A.  Dasar teori
Uji ranking atau peringkat digunakan dengan tujuan untuk membandingkan intensitas (misalnya: kemanisan, kesegaran, kesukaan) antar sampel dan mengurutkan intensitas tersebut dari intensitas terendah sampai intensitas tertinggi. Metode penyajian uji ranking terdiri dari 2 jenis yaitu :
a.         Uji peringkat berpasangan (pairwise ranking)
b.        Uji peringkat sederhana (simple ranking).
Pada uji peringkat berpasangan, penyajian dan pembandingan dilakukan secara berpasangan dari semua kombinasi pasangan yang mungkin. Jumlah sampel yang dapat digunakan pada uji peringkat berpasangan adalah 3-6 sampel yang dievalusi oleh panel yang relatif tidak berpengalaman (misalnya panel anak-anak).
Pada uji peringkat sederhana atau simple ranking test, sampel disajikan sekaligus (3-6) dan panelis melakukan pembandingan antar sampel pada semua sampel yang disajikan. Panelis yang digunakan adalah panelis yang sudah mampu melakukan pengurutan secara mandiri.
C
B
A
Sampel yang diuji :

B
A
Respon yang diinginkan : Urutan intensitas rasa
Penyajian : Pasangan 1 
C
A
                                         231           452
                   Pasangan 2
C
B
                                        376            896
                   Pasangan 3
                                        562          649
Pertanyaan : Sampel mana yang memiliki intensitas flavor yang lebih kuat ?

Catatan : Penyajian di atas untuk panelis 1, panelis yang berikutnya menerima penyajian yang sama
Gambar 6. Rancangan penyajian sampel uji peringkat berpasangan
B.  Alat dan Bahan :
Alat :  Gelas saji 12 buah
Sendok plastik 12 buah
     Wadah mencampur sampel (teko)
Gelas  ukur
Bahan : 2 merek yang berbeda dari  minuman sari buah
      Air matang
C.      Cara Pengujjian :
1.    Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Praktikum berikutnya, kedua kelompok tersebut bertukar tugas
2.    Kelompok I menyiapkan sampel seperti berikut :
Prinsip dan Prosedur Uji peringkat berpasangan
a.         Sampel disajikan satu pasang-satu pasang pada satu waktu.  Urutan penyajian pasangan sampel dilakukan secara acak pada setiap panelis.
b.        Panelis melakukan pengujian dari semua kombinasi pasangan sampel yang ada dan pertanyaan yang diajukan adalah mana sampel yang lebih (misal manis). Jawaban, “tidak berbeda" tidak diperbolehkan.
Formulir isian untuk uji peringkat berpasangan
Nama               :                                                           tanggal :
Sampel            :
kriteria             :
Instruksi          :
1.    Lakukan pencicipan dan evaluasi tingkat ……… (kriteria) dari pasangan sampel yang disajikan. Pengujian dilakukan dari kiri ke kanan, tuliskan kode sampel kiri dan kanan pada form yang tersedia
2.    Tentukan sampel mana yang lebih manis  dan beri tanda X di belakang kode sampel pada box yang tersedia
3.    Lanjutkan pengujian pada pasangan sampel berikutnya

No
Kode pasangan sampel (tuliskan)
Catatan/komentar
Kiri
Kanan
1

2

3


Gambar 6. Formulir isian untuk uji peringkat berpasangan




















Praktikum VII
Uji Peringkat Sederhana
Prinsip dan Prosedur Uji
a.         Sebanyak satu set sampel disajikan dengan urutan yang acak
b.        Panelis diminta untuk mengurutkan berdasarkan intensitas yang  diinginkan
c.         Dapat disajikan satu set atau lebih pada waktu yang sama atau berbeda dengan pengkodean yang berbeda
d.        Accuracy meningkat jika set yang berbeda disajikan datam waktu  yang berbeda
e.         Dalam preference test, ranking 1 adalah yang paling disukai. Untuk intensitas, ranking 1 adalah intensitas terendah, ranking 2 adalah terendah ke-2, dst.
f.         Jika lebih dari satu atribut yang diuji, buat dalam set yang berbeda
g.        Instruksikan panelis untuk menebak nomor yang berurutan jika ada kesamaan
h.        Indikasi tersebut (menebak) diminta untuk menuliskan pada kolom "komentar"
Formulir isian untuk uji peringkat sederhana

C
B
A
Sampel yang diuji :

Kombinasi penyajian :
289
145
463
164
351
797
289
143
 


      A            B             B           C                       B                A            A          C
874
626
512
634
714
927
264
938
 


       A            A             B             C                   B               B            A            C
345
662
196
871
233
625
559
635
 


        A            B             A            C                    B               A           B           C

Gambar 7 . Kombinasi penyajian pada uji peringkat sederhana
Contoh formulir isian uji peringkat sederhana
Nama               :                                                           Tanggal :
Jenis sampel    :
Atribut            : tingkat kemanisan
Instruksi          :
·      Anda menerima 4 sampel berkode
·      Lakukan pencicipan pada sampel dari kiri ke kanan dan tentukan tingkat/urutan kemanisan, tunggu 30 detik untuk berpindah ke sampel selanjutnya dan netralkan indra pencicip dengan air putih
·      Tulis urutan 1 pada kotak di bawah nomor kode sampel untuk sampel dengan intensitas terlemah
·      Jika dua sampel menurut Anda sama, tetap tentukan urutan dengan menebak (harus ada urutan 1, 2, 3, dan 4)
Kode sampel   ……………..   ……………..    ………………   ………………..
Urutan/
peringkat  

Komentar : ………………………










Praktikum VIII
Uji Rating/Skala
Uji ini digunakan untuk mendapat gambaran atribut sensori tertentu yang bervariasi dari sejumlah sampel (3-6, paling banyak 8 sampel). Uji rating diaplikasikan pada uji deskripsi ketika ada beberapa sampel yang harus dibandingkan masing-masing atribut sensorinya. Aplikasi uji rating ini paling banyak diaplikasikan untuk uji kesukaan (rating atau skala berdasarkan tingkat kesukaan: sangat tidak suka sampai sangat suka).
Prinsip dan Prosedur Uji
a.              Sajikan sampel secara simultan jika memungkinkan atau sekuensial
b.             Panelis mendapat set sampel secara balanced randomised order, dan diminta untuk merating menggunakan skala tertentu yang telah ditetapkan.
c.              Set sampel dapat disajikan satu kali penyajian atau berkali-kali dengan kode yang berbeda 
d.             Accuracy akan jauh lebih baik jika disajikan dalam waktu yang berbeda      (2 kali atau tebih).
e.              Jika atribut yang dirating lebih dari satu, set sampel disajikan dalam waktu yang terpisah dengan kode yang berbeda.
1.        Uji Ranking Hedonik/ Peringkat Kesukaan
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal “suka“ dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan itu            “tidak suka“ dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka terhadap tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka ( neither like nor dislike ).
Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang  dikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Penggunaan skala hedonik pada prakteknya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Sehingga uji hedonic sering digunakan untuk menilai secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau produk pengembangan. Uji hedonik banyak digunakan untuk menilai produk akhir.
Organisasi Pengujian
Jumlah Panelis,            Agak Terlatih  : 20 – 25 Orang
                                    Tidak Terlatih  : 80 Orang keatas
Jumlah contoh setiap penyajian
- Contoh yang sulit dinilai      : 1 – 6 contoh
- Contoh yang mudah dinilai  : 1 – 12 contoh
Cara Penyajian Contoh
Contoh uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian panelis tidak mengulang-ulang penilaian atau membanding-bandingkan contoh yang disajikan. Sehingga untuk satu panelis yang tidak terlatih, sebaiknya contoh disajikan satu per satu hingga panelis tidak akan membanding-bandingkan satu contoh dengan lainnya. Sebagai contoh dapat disajikan 3 jenis teh kotak dari 3                         macam merek. Cara penyajian contoh Uji Hedonik dapat dilakukan satu persatu yaitu setiap sampel dipisahkan dalam bilik pencicip, dapat juga dalam satu bilik pencicip sampel disajikan sekaligus.
Cara penyajian contoh dapat dilihat pada gambar berikut ini.
 





                        815                                   558                                     394

Gambar 8.  Cara penyajian contoh Uji Hedonik satu persatu


                       



                              815                                    558                                394
            Gambar 9. Cara penyajian contoh Uji Hedonik sekaligus

























Praktikum X
Uji Mutu Hedonik
Berbeda dengan uji kesukaan, uji mutu hedonik tidak menyatakan suka atau tidak suka melainkan menyatakan kesan tentang baik atau buruk. Kesan         baik – buruk ini disebut kesan mutu hedonik. Karena itu beberapa ahli memasukkan uji mutu hedonik ke dalam uji hedonik. Kesan mutu hedonik lebih spesifik dari pada sekedar kesan suka atau tidak suka.  Mutu hedonik dapat bersifat umum, yaitu baik atau buruk dan bersifat spesifik seperti empuk / keras untuk daging, pulen – keras untuk nasi, renyah, liat untuk mentimun.
Rentangan skala hedonik berkisar dari extrim baik sampai ke extrim jelek. Skala hedonik pada uji mutu hedonik sesuai dengan tingkat mutu hedonik. Jumlah tingkat skala juga bervariasi tergantung dari rentangan mutu yang diinginkan dan sensitivitas antar skala. Cara penyajian sampel sama dengan uji hedonik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar