BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut
”keseimbangan kimia” akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan
Mekanik. Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya ( net force) pada suatu
benda sama dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik
jika benda tersebut tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya
(percepatannya sama dengan nol). Apakah kesetimbangan kimia itu? Simaklah
penjelasan berikut ini!.
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah
masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka
besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut
berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya
terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah komposisinya tetap selama
sistem tersebut tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan
berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana ”berada dalam
kesetimbangan” dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbangan
ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat
hasil reaksi untuk berubah.
Jadi latar belakang penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah
yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia, apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhinya, tetapan kesetimbangan, dan perhitungan tetapan kesetimbangan.
B.
Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?
- Bagaimana contoh-contoh kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
3.
Apa sajakah faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
4.
Bagaimana tetapan
kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ?
- Tujuan
- Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
- Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
- Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaaan
dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami perubahan, sebab zat-zat
diruas kanan terbentuk dan terurai kembali dengan kecepatan yang sama. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus
berlangsung dalam dua arah dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan
kesetimbangan tidak mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat
diamati atau diukur).
B. Jenis-jenis
Kesetimbangan Kimia
Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1.
Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia diman
zat-zat yang berada dalam keadaan setimbang mempunyai wujud zat yang sama atau
satu fase.
a.
Kesetimbangan antara
larutan dengan larutan.
b.
Kesetimbangan antara gas
dan gas.
·
Contoh :
H2 (g) + I2 (g) ⇋ 2HI(g)

2.
Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia, dimana zat-zat yang berada dalam
kesetimbangan mempunyai wujud zat yang berbeda (dua fase atau
lebih) .
a.
Kesetimbangan antara gas
dan cair.
b.
Kesetimbangan antara gas
dan padat.
c.
Kesetimbangan antara zat
padat dengan larutan.
d.
Kesetimbangan antara
ion-ion dalam larutan.
·
Contoh :
C(s) + O2 (g) ⇋ CO2
(g)

- Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia
1.
Mengubah konsentrasi
Jika dalam sistem kesetimbangan ditambahkan lebih
banyak reaktan atau produk, reaksi akan bergeser ke sisi lain untuk menghabiskannya. Sebaliknya, jika
sebagian reaktan atau produk diambil,
reaksi akan bergeser ke sisinya
untuk menggantikannya.
2.
Pengaruh tekanan
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem
gas, berdasarkan hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya
diperkecil, sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka volume gas diperbesar,
berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT bahwa tekanan berbanding lurus dengan
jumlah mol gas. jika mol gas bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya
bila jumlah mol gas berkurang maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika
tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih
kecil dan juga sebaliknya.
3.
Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan/pemanasan maka reaksi akan
bergeser ke arah reaksi endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan/didinginkan
maka reaksi akan bergeser ke arah eksoterm. Contoh : N2(g) + 3HO2 (g) ⇋ 2NH3 (g) H= - 92 kJ,
bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka
kesetimbangan ke arah endoterm atau ke kiri.
4.
Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan kimia.
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan kimia.
Dari beberapa faktor di atas, hanya perubahan temperatur (suhu) reaksi yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan (Kc
maupun Kp).
Perubahan konsentrasi, tekanan, dan volume hanya mengubah konsentrasi spesi
kimia saat kesetimbangan, tidak
mengubah nilai K. Katalis hanya
mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan,
tidak dapat menggeser kesetimbangan
kimia.
- Kesetimbangan Dinamis
Pada keadaan
kesetimbangan, reaksi tidak berhenti,
tetapi berlangsung dalam dua arah dengan laju yang sama. Oleh karena itu,
kesetimbangan tersebut tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis,
konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi tidak berubah terhadap
waktu, maka reaksi tersebut dianggap selesai.
Keadaan kesetimbangan dikatakan dinamis, bila keadaan kesetaraan laju
reaksi maju dan laju reaksi balik dapat
di pertahankan. Sebagai contoh, pada reaksi H2 dan I2
menghasilkan HI yang membentuk keadaan kesetimbangan. Sistem tersebut di
katakan setimbang dinamis, apabila gas H2 dengan I2 bereaksi secara kesinambungan membentuk gas
HI dan lain pihak dalam sistem tersebut gas HI
terurai secara kesinambungan membentuk gas H2 dan I2
dengan laju yang sama. Hubungan laju reaksi zat-zat dengan waktu pada
kesetimbangan dinamis dari reaksi H2 dengan I2 membentuk
gas HI atau sebaliknya .
Jadi kesetimbangan reaksi itu di sebut juga ’ kesetimbangan dinamis ”
kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak diam
(statis), tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju reaksi
sama. Pada keadaan tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan bersih
dalam sistem reaksi. Untuk lebih memahami kesetimbangan dinamis, perhatikanlah
asumsi-asumsi dibawah ini.
Air dipanaskan
dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada saat air menguap, uap air
tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air tersebut akan
mengalami kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali, kemudian jatuh kedalam
wadah. Pada wadah tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu
proses penguapan yang arahnya keatas dan proses kondensasi yang arahnya
kebawah. Pada saat tertentu laju
proses penguapan dan laju proses kondensasi akan sama. Hal itu dapat
kita lihat volume air dalam wadah tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu
disebut kesetimbangan dinamis.
F.
Kesetimbangan Dinamis
dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal banyak hal dialam yang mengalami
kesetimbangan dinamis. Beberapa proses yang termasuk kedalam proses
kesetimbangan dinamis yaitu sebagai berikut :
a.
Proses pemanasan air dalam
wadah tertutup biasanya dapat kita lihat, hal itu sudah dijelaskan sebelumnya.
b.
Proses pelarutan zat padat
dalam air, misalnya garan AgCl dilarutkan dalam air sehingga padatan AgCl
sebagian melarut kedalam air. Pada waktu AgCl sudah melarut, terjadi lagi
reaksi pembentukan padatan AgCl yang disebut proses pengendapan. Hal itu
berarti dalam sistem terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses
pelarutan AgCl yang arahnya kekanan dan proses pengendapan AgCl yang arahnya
kekiri. Pada saat tertentu laju proses pelarutan (V1) akan sama
dengan laju proses pengendapan (V2).
Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis. Hal itu dapat dituliskan
sebgai berikut.
AgCl (g) ⇋ Ag+ + Cl-
Pada keadaan setimbang V1=V2
c. Proes penguapan air dari permukaan bumi dengan proses turunnya hujan
merupakan kesetimbangan dinamis. Jika dalam kurun waktu tertentu jumlah air yag
menguap dari permukaan bumi sama dengan jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi
melalui turunnya hujan, maka kesetimbangan air di alam dapat dipertahankan.
Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi oleh manusia pada masa sekarang ini sangat
berbeda dengan kesetimbangan dinamis yang kita bicarakan sebelumnya musim
kemarau berkepanjangan mengakibatkan banyak tanaman mengalami kekeringan, lalu
mati sehingga manusia menderita kelaparan.sebaliknya hujan yang terus menerus
menyebabkan bencana banjir yang mengakibatkan banyak manusia meninggal dan
banyak rumah yang hanyut terbawa arus banjir. Hal itu terjadi akibat ulah manusia
itu sendiri yang tidak tahu menjaga kesetimbangan alam ini karena manusia lupa
bahwa sebenarnya Tuhan menciptakan alam semesta dalam kesetimbangn antara yang
satu dengan yang lain atau harmonis.
G.
Tetapan Kesetimbangan
Pada tahun 1886, dua orang para ahli kimia Norwegia, yaitu Cato
Maxmilian Guldberg (1836-1902) dan Peter Waage (1833-1900)
mengajukan postulat berdasarkan sejumlah pengamatan yang mereka lakukan
terhadap reaksi kesetimbangan. Ponstulat ini menyatakan bahwa ”Jika hasil
reaksi konsentrasi zat hasil reaksi yang di pangkatkan koefisiennya di
bandigkan dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang di pangkatkan
koefisiennya, maka akan di peroleh perbandingan yang tetap”. Untuk reaksi yang dinyatakan dengan
aA +
bB ⇋ cC + dD,
dengan A, B adalah pereaksi C, D adalah reaksi ; dan a, b, c, d adalah
koefisien reaksi, maka secara sistematis ponstulat Guldberg dan Waage tersebut
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Dengan : C = konstanta
Dalam kasus umum yang didalamnya konsentrasi dapat mempunyai nilai yamg
berubak-ubah (termasuk nol), pernyataan diatas di sebut hasil bagi (quotient)
kesetimbangan dan nilainya di nyatakan dengan Q atau Qc. Jika istilah tersebut
berhubungan dengan konsentrasi keseimbangan, maka pernyataan ini di sebut tetapan kesetimbangan dan nilainya
dinyatakan dengan K atau Kc.
Nilai konstan dari perbandingan hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang di
pangkatkan koefisiennya dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan
koefisiennya tersebut selalu tetap selama suhu sistem tidak berubah. Oleh
karena itu, harga perbandingan tersebut di namakan tetapan keseimbangan yang
dinyatakan sebagai berikut:

Salah satu kegunaan konstanta kesetimbangan kimia adalah memprediksi arah reaksi.
Untuk mempelajari kecenderungan arah reaksi, digunakan besaran Q, yaitu hasil perkalian
konsentrasi awal produk dibagi
hasil perkalian konsentrasi awal reaktan
yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Jika nilai Q dibandingkan dengan nilai Kc, terdapat tiga
kemungkinan hubungan yang terjadi, antara lain :
1.
Q < Kc
Sistem reaksi reversibel kelebihan reaktan
dan kekurangan produk. Untuk mencapai kesetimbangan,
sejumlah reaktan diubah menjadi produk. Akibatnya, reaksi cenderung ke arah
produk (ke kanan).
2.
Q =
Kc
Sistem berada
dalam keadaan kesetimbangan.
Laju reaksi, baik ke arah reaktan maupun produk, sama.
3.
Q > Kc
Sistem reaksi reversibel kelebihan produk dan
kekurangan reaktan. Untuk mencapai kesetimbangan,
sejumlah produk diubah menjadi reaktan. Akibatnya, reaksi cenderung ke arah
reaktan (ke kiri).
Dari beberapa
faktor di atas, hanya perubahan
temperatur (suhu) reaksi yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan (Kc maupun Kp). Perubahan
konsentrasi, tekanan, dan volume hanya mengubah konsentrasi spesi kimia saat kesetimbangan, tidak mengubah nilai K. Katalis hanya mempercepat
tercapainya keadaan kesetimbangan,
tidak dapat menggeser kesetimbangan
kimia.
H.
Perhitungan Kesetimbangan
Jika konsentrasi masing-masing zat sudah diketahui, maka perhitungan harga
Kc dapat dilakukan secara langsung dengan memasukan nilai konsentrasi zat pada
persamaan sebagai berikut :

Contoh Soal :
1.
Pada reaksi penguraian gas
N2O4 menjadi gas NO2 terjadi keadaan setimbang
yang dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
N2O4 (g) ⇋ 2NO2g)
Jika konsentrasi N2O4 dan NO2 berturut-turut
1,71 M dan 0,58 M, hitunglah harga Kc pada keadaan tersebut !
Penyelesaian :
N2O4 (g) ⇋ 2NO2

·
Jadi nilai Kc untuk reaksi
tersebut adalah 0,2
2.
Jika 0,8 mol HI dimasukkan
kedalam wadah 1 liter pada suhu 458oC, campurkan dalam kesetimbangan
di temukan mengandung 0,088 mol gas I2. hitung harga Kc untuk reaksi
kesetimbangan!
Penyelesain :
·
Untuk menentukan
konsentrasi masing-masing zat,ikuti langkah-langkah berikut!
2HI (g) ⇋ H2 (g) + I2
(g)
Awal = 0,8 0 0
Terurai = 2x x x
Kesetimbangan = 0,8-2x x 0,088
·
Pada kesetimbangan
[I2] = [H2] =
0,088 M
[HI] = 0,8-2x
= 0,8-2(0,088)
= 0,623 M
·
Karena volume wadahnya 1
liter, maka jumlah mol menyatakan harga konsentrasi, tetapi jika volume wadah
tersebut ≠ 1 liter, maka konsentrasi
Mol = Volume
sehingga :

·
Jadi harga, harga Kc untuk
penguraian HI pada suhu 4580 adalah 0,01
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
·
Agar suatu
reaksi dapat mencapai kondisi setimbang atau dikatakan sebagai kesetimbngan
kimia, diperlukan beberapa syarat, antara lain:
a.
Berupa reaksi bolak-balik
Suatu reaksi
dapat menjadi reaksi kesetimbangan jika reaksi baliknya dapat dengan mudah terjadi
secara bersamaan. Terkadang kita memerlukan adanya pengaruh dari luar agar
suatu reaksi menjadi dapat balik. Pada umumnya, reaksireaksi homogen (reaksi
yang fasa-fasa pereaksi dan hasil reaksinya sama) akan lebih mudah berlangsung
bolak balik dibandingkan dengan reaksi yang heterogen.
Contoh:
N2
(g) + 3H2 (g) ⇋ 2NH3 (g)
Biasanya,
reaksi heterogen hanya dapat berlangsung bolak balik pada suhu tinggi.
b.
Bersifat dinamis
Suatu reaksi
kesetimbangan tidaklah statis, melainkan bersifat dinamis. Artinya, secara
makroskopis reaksi berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju yang
sama. Karena laju pembentukan zat ke ruas kanan sama dengan laju pembentukan
zat ke ruas kiri, maka pada keadaan setimbang jumlah masingmasing zat tidak
lagi berubah, sehingga reaksi tersebut dianggap telah selesai. Berlangsungnya
suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat dari perubahan suhu, tekanan,
konsentrasi, atau warnanya; sementara perubahan dalam skala mikroskopis atau
molekul tidak dapat teramati.
c.
Dilakukan dalam sistem tertutup
Kesetimbangan
kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem tertutup. Sistem tertutup adalah
suatu sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zatzat hasil
reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem. Reaksi antara timbal (II) sulfat
dengan larutan natrium iodida tidak mungkin berlangsung bolak balik jika timbal
(II) iodida yang terbentuk pada reaksi tersebut dibuang atau dihilangkan dari
sistem.
·
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reaksi
kesetimbangan adalah :
a.
Suhu
b.
Konsentrasi
c.
Tekanan dan Volum
d.
Katalis
·
Tetapan Kesetimbangan Kimia
Menghitung
kesetimbngan kimia dapat dilakukan dengan menggunakan tetapan sebagai berikut :


B.
Daftar Pustaka
·
http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/tetapan-kesetimbangan/ diakses 13 November 2013 pkl. 01.00 WITA.
·
http://anaistianah.blogspot.com/2011/11/makalah-kesetimbangan-kimia.html diakses 13 November 2013 pkl. 01.00 WITA.
·
http://yonorio601.blogspot.com/2013/05/makalah-kesetimbangan-kimia.html diakses 13 November 2013 pkl. 01.00 WITA.
·
http://chayoy.blogspot.com/2011/04/makalah-kesetimbangan-kimia.html diakses 13 November 2013 pkl. 01.00 WITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar