Selasa, 10 Mei 2016

makalah pengolahan limbah cair



KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat kekuatan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengolahan limbah air restoran dan contoh pengolaha limbaha air  secara fisik, kimia dan biologi”.
Tersusunnya makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat bagaimana cara mengatasi masalah ketidak tersediaannya air, yaitu dengan memproses air limbah diolah menjadi air bersih.
Saya menyusun makalah ini berdasarkan materi yang telah dipilihkan oleh dosen pengajar, dengan bahan refensi dari internet.  Semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang besar serta dapat menjadikan sarana untuk belajar.
                                                                                               

Penulis










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang......................................................................................................... 1
B.     Rumusan masalah.................................................................................................... 3
C.     Tujuan...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.     Definisi limbah cair..................................................................................................
B.     Pengolahan Limbah Air Restoran............................................................................. 4
C.     Pengolahan Lmbah Air secara fisik.......................................................................... 5
D.     Pengolahan  Limbah air secara kimia....................................................................... 6
E.      Pengolahan  Limbah air secara biologi..................................................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... iii






BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi tiga perempat permukaan bumi. Hanya saja sebagian besar merupakan air laut (air asin). Air tawar pun penyebarannya tidak selalu sama jumlahnya antara daerah satu dengan daerah lain. Maka bukan hal asing bagi Anda jika disuatu daerah ketersediaan air demikian melimpah, sedangkan daerah lain kekurangan air. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat sumur mulai berubah warna atau berbau. Air saat ini sudah menjadi barang langka, bahkan di daerah pedesaan yang tandus dan di perkampungan kota-kota besar, mendapatkan air bersih sama dengan mendapatkan durian runtuh. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya.
Air bersih adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan rumah tangga, air bersih digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, makan dan lainnya. Sedangkan dalam industri air digunakan sebagai proses industri, misalnya sebagai bahan utama, pelarut, pencampur, pendingin mesin dll. Hasil dari aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan / air limbah.
Coba kita bayangkan jika seandainya sehari saja kita tidak mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka bisa dipastikan akan susah untuk memenuhi kebutuhan kita seperti mandi, cuci, makan, bahkan untuk minum pun. Dan pada bidang industri yang meenggunakan air sebagai bahan utama akan mengalami kendala yang sangat besar karena proses industrinya tersendat disebabkan tidak tersediannya air sebagai bahan utama atau lebih parahnya tidak bisa memproduksi sama sekali.
Bagaimana jika masalah itu berlarut berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan lebih parahnya lagi berlarut selama berbulan-bulan. Untuk mengatasi masalah-masalah yang terangkum diatas maka dibuatlah makalah ini yang nantinya akan menjelaskan tentang bagaimana cara mengatasi masalah ketidak tersediaannya air   dengan cara alternatif, yaitu dengan memanfaatkan air kotor untuk diproses menjadi air bersih. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dalam mengadapi masalah ketidak tersediaannya air.




B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara pengolahan limbah air restoran?
2.      Apa contoh pengolahan air secara fisik, kimia dan biologi
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui cara pengolahan limbah  air restoran
2.      Untuk mengetahui pengolahan air secara fisik, kimia dan biologi

















BAB II
PEMBAHASAN
A.     DEFINISI LIMBAH CAIR
Limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.
Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).
B.     PENGOLAHAN AIR RESTORAN
1.    Pengolahan secara fisik
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.
a.       Penyaringan (Screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah menegndap dapat disisihkan secara mudah dengan pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.
b.      Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi atau clarification atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas atau air flotation.
c.       Proses filtrasi
Di dalam pengolahan air limbah biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang digunakan untuk proses osmosis.
d.      Proses adsorbsi
Biasanya dengan karbon aktif dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatic dan senyawa organik lainnya terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.
2.    Pengolahan secara kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid). Logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokuasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa rekasi oksidasi reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil oksidasi.
3.    Pengolahan secara biologi
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya. Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan secara 2 jenis yaitu :
a.       Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reactor)
Didalam reactor pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi. Proses lumpur aktif yang banyak dikenal berlangsung dalam reactor jenis ini. Proses lumpur aktif terus berkembang dengan berbagai modifikasinya antara lain oxidation ditch dan kontak stabilisasi. Oxidation ditch memiliki beberapa kelebihan yaitu efisiensi penurunan BOD dapat mencapai 85-90 % (dibandingkan 80-85 %) dan lumpur yang dihasilkan lebih sedikit. Selain efisiensi yang lebih tinggi (90-95 %), kontak stabilisasi memiliki kelebihan yang lain yaitu waktu detensi hidrolis total lebih pendek (4-6 jam). Proses kontak stabilisasi dapat pula menyisihkan BOD tersuspensi melalui proses adsorbsi dalam tangki kotak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan pendahuluan.
b.      Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reactor)
Dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembvangkan selama ini antara lain trickling filter, cakram biologi, filter terendam dan reaktor fludisasi. Seluruh modiufikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80-90%.
Ditinjau dari segi lingkungan, dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan atas dua jenis :
1.      Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen
2.      Proses anaerob, yang berlangsung tanpa hadirnya oksigen
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400mg/l proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4500 mg/l proses anaerob lebih ekonomis.

Ø  TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA RESTORAN
1.      Bioremediasi dengan sistem tanaman air
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini yang media tumbuhnya adalah perairan. Penyebarannya meliputi perairan air tawar, payau sampai kelautan dengan beraneka ragam jenis, bentuk dan sifatnya jika memperlihatkan sifat dan posisi hidupnya di perairan tanaman air dapat dibedakan dalm 4 jenis yaitu : tanaman air yang hidup pada bagian perairanan disebut marginal aquatic plant; tanaman air yang hidup pada bagian perairan disebut floating aquatic. Tanaman air yang hidup melayang didalam perairan disebut submerge aquatic plant ; dan tanaman  air yang tumbuh pada dasar peraiaran disebut the deep aquatic plant. Bioremediasi dengan simulasi tanaman air dapat meningkatkan kualitas limbah restoran yang meliputi kualitas fisik, kimia dan mikro biologis parameter. Parameter limbah yang diuji mengalami peningkatan kualitas dari kondisi yang tidak memenuhi syarat mrnjadi memenuhi syarat sesuai baku mutu yang telah ditetapkan. Komposis tanaman air dan pengeceran limbah berinteraksi dalam memberikan efek terhadap peningkatan kualitas limbah restoran pada proses bioremediasi. Efek bioremediasi yang optimal terjadi pada percobaan yang menggunakan 4 jenis tanaman air yaitu Mendong (Irissaibirica), teratai (Nymphae firecrest), Kiambang (Spirodella polyrhiza) dan Hidrilla (Hydrilla verticillata). Kualitas limbah restoran yang telah melalui proses bioremediasi dengan simulasi tanaman air pada umumnya telah memenuhi syarat untuk dilepas ke lingkungan, baik ditinjau dari kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi.
2.      Proses Elektrokoagulasi
Proses elektrokoagulasi merupakan gabungan dari proses elektrokimia dan proses flokulasi-koagulasi. Proses ini dapat menjadi pilihan metode pengolahan limbah radioaktif dan limbah B3 cair fase air alternatif mendampingi metode-metode lain yang telah dilaksanakan. Kelebihan proses ini untuk mengolah limbah cair adalah tidak adanya penambahan bahan kimia. Elektrokoagulasi secara teknis dapat digunakan untuk proses pengolahan limbah efluen hasil pengolahan limbah B3 cair karena mampu mereduksi kontaminan dalam limbah diatas 90%. Kondisi terbaik dicapai pada kuat arus 5 Ampere, waktu operasi elektrokoagulasi kontaminan selama 120 menit, yaitu memberikan efisiensi elektrokoagulasi kontaminan.

C.     PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA FISIK :
1.      SCREENING
Proses pemisahan yang bertujuan untuk menyisihkan padatan yang berukuran relatif besar merupakan langkah awal dalam pengolahan air li mbah yang mengandung padatan tersuspensi dan terapung dengan ukuran yang relatif besar.






2.      SEDIMENTASI
Proses pemisahan yang bertujuan untuk Menyisihkan padatan yang berukuran kecil Dan mudahmengendap dalam waktu relatif Pendek Padatan dapat mengendap dengan mudah jika
Berat jenis padatan jauh lebih besar Dibanding berat jenis air Proses sedimentasi dioperasikan saat awal Pengolahan air limbah, setelah proses kimia Maupun dapat dioperasikan setelah proses Biologi, tergantung tahapan operasi Pengolahan air limbah yang diaplikasikan
Peralatan/konstruksi sedimentasi berbagai Bentuk









3.    FILTRASI
Proses pemisahan yang bertujuan untuk Menyisihkan padatan yang berukuran kecil Dan sulit mengendap dalam waktu relatif Pendek Filtrasi dapat ditempatkan pada awal atau Akhir proses pengolahan tergantung pada Tahapan proses pengolahan air limbah Filtrasi diaplikasikan jika konsentrasi Padatan tidak terlalu tinggi Media filter yang dipergunakan tidak larut Dalam air limbah dan pori-pori media yang Kecil Pada filtrasi diperlukan 2 unit alat filter Yang dioperasikan secara bergantian







4.    FLOATASI
Proses pemisahan yang bertujuan Untuk menyisihkan padatan yang Mengapung dipermukaan air (berat Jenisnya < berat jenis air) Mekanismenya merupakan kebalikan Dari proses sedimentasiPadatan akan keluar dari bagian atas Dan air bersih dari bagian bawah bakProses flotasi  dioperasikan saat awal Pengolahan air limbah atau Tergantung kondisi limbahnya Peralatan/konstruksi sedimentasi Berbagai bentuk




5.    ADSORPSI
Proses adsorpsi (penyerapan fisik) sering Dijumpai dalam proses pengolahan air Limbah seperti : penyerapan warna, logam Berat dan polutan yang terlarut
Media penyerapan :
ü  = karbon aktif
ü  = batubara
ü  = serbuk gergaji
ü  = bleaching earth
Hasil pengolahan dipengaruhi oleh : jenis Media penyerap, jumlah media penyerap, Waktu penyerapanProses adsorpsi memerlukan proses Regenerasi media penyerap, yang dilakukan
Pada saat media penyerap telah “jenuh”
D. PENGOLAHAN LIMBAH AIR SECARA KIMIA
1.         Netralisasi
Netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa menghasilkan air dan garam. Dalam pengolahan air limbah, pH diatur antara 6,0 – 9,5. Di luar kisaran pH tersebut, air limbah akan bersifat racun bagi kehidupan air, termasuk bakteri.
Jenis bahan kimia yang ditambahkan tergantung pada jenis dan jumlah air limbah serta kondisi lingkungan setempat. Netralisasi air limbah yang bersifat asam dapat menambahkan Ca(OH)2 atau NaOH, sedangkan bersifat basa dapat menambahkan H2SO4, HCl, HNO3, H3PO4, atau CO2 yang bersumber dari flue gas.
Netralisasi dapat dilakukan dengan dua system, yaitu: batch atau continue, tergantung pada aliran air limbah. Netralsasi system batch biasanya digunakan jika aliran sedikit dan kualitas air buangan cukup tinggi. Netralisasi system continue digunakan jika laju aliran besar sehingga perlu dilengkapi dengan alat kontrol otomatis.
2.         Presipitasi
Presipitasi adalah pengurangan bahan-bahan terlarut dengan cara penambahan bahan - bahan kimia terlarut yang menyebabkan terbentuknya padatan – padatan. Dalam pengolahan air limbah, presipitasi digunakan untuk menghilangkan logam berat, sufat, fluoride, dan fosfat. Senyawa kimia yang biasa digunakan adalah lime, dikombinasikan dengan kalsium klorida, magnesium klorida, alumunium klorida, dan garam - garam besi.
Adanya complexing agent, misalnya NTA (Nitrilo Triacetic Acid) atau EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid), menyebabkan presipitasi tidak dapat terjadi. Oleh karena itu, kedua senyawa tersebut harus dihancurkan sebelum proses presipitasi akhir dari seluruh aliran, dengan penambahan garam besi dan polimer khusus atau gugus sulfida yang memiliki karakteristik pengendapan yang baik
Pengendapan fosfat, terutama pada limbah domestik, dilakukan untuk mencegah eutrophication dari permukaan. Presipitasi fosfat dari sewage dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu penambahan slaked lime, garam besi, atau garam alumunium.
3.         Koagulasi dan Flokulasi
Proses koagulasi dan flokulasi adalah konversi dari polutan-polutan yang tersuspensi koloid yang sangat halus didalam air limbah, menjadi gumpalan-gumpalan yang dapat diendapkan, disaring, atau diapungkan.
Partikel koloid sangat sulit diendapkan dan merupakan bagian yang besar dalam polutan serta menyebabkan kekeruhan. Untuk memisahkannya, koloid harus diubah menjadi partikel yang berukuran lebih besar melalui proses koagulasi dan flokulasi. Koagulasi dann flokulasi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan proses, yaitu:
a)      Penambahan koagulan/flokulan disertai pengdukan dengan kecepatan tinggi dalam waktu singkat.
b)      Destabilsasi dari system koloid
c)      Penggumpalan partikel yang telah mengalami destabilsasi sehingga terbentuk microfloc.
d)     Penggumpalan lanjutan untuk menghasilkan macrofloc yang dapat diendapkan, disaring, dan diapungkan.
Destabilisasi biasanya dilakukan dengan penambahan bahan-bahan kimia yang dapat mengurangi daya penolakan karena mekanisme pengikatan dan absobsi. Berkurangnya daya penolakan biasanya akan diikuti dengan penggumpalan koloid yang telah netral secara elektrostatik, yang akan menghasilkan berbagai gaya yang bekerja di antara partikel hingga terjadi kontak satu sama lain.
·         Koagulasi
Secara garis besar, hal-hal penting mengenai proses koagulasi dapat diringkaskan sebagai berikut:
                       i.               Koagulasi bertujuan untuk membuat gumpalan-gumpalan yang lebih besar dengan penambahan bahan-bahan kimia, misalnya Al2SO4, Fe2Cl3, Fe2SO4, PAC, dan sebagainya.
                     ii.               Dasar-dasar perencanaan koagulasi adalah sebagai berikut.
ü  Untuk kemudahan operasi dan perawatan, di gunakan inline mixer
ü  Waktu tinggal untuk reaksi adalah 30 detik – 2 menit
ü  Flash mixer digunakan dengan kecepatan 250 rpm atau lebih
ü  Mixer yang digunakan dapat berupa mixer jenis turbine a propeller
ü  Bahan shaft adalah baja tahan karat
ü  Penggunaan bahan kimia bervariasidari 50 ppm – 300 ppm
ü  Sangat disarankan untuk melakukan percobaan laboratory terlebih dahulu
ü  Jenis dosing pump yang digunakan adalah positive displacem (screw, membrane, peristaltic). 
·         Flokulasi
Secara garis besar, hal-hal penting mengenai proses flokulasi dapat diringkaskan sebagai berikut:
                       i.    Flokulasi bertujuan untuk membuat gumpalan yang lebih besardan pada gumpalan terbentuk selama koagulasi dengan penambahan polimer, misalnya polimer kationik dan anionic yang beredar dipasar dengan nama – nama alliwd koloid, praestol, kurifloc, dan diafloc.
                     ii. Dasar – dasar perencanaan untuk flokulasi adalah sebagai berikut.
ü  Untuk kemudahan pengoperasian dan perawatan, digunakan sta mixer
ü  Waktu tinggal untuk reaksi biasanya antara 20 – 30 menit
ü  Slow mixer digunakan dengankecepatan antara 20 -60 rpm
ü  Jenis impeller dapat berupa paddle atau turbine
ü  Materi shaft sebaiknya baja tahan karat
ü  Penggunaan bahan kimia antara 2 mg -5 mg / liter
ü  Sangat disarankan untuk melakukan percobaan laboratorium terlebih dahulu
ü  Jenis dosing pump yang digunakan adalah positive displaceme (screw, membrane, peristaltic).
4.Khlorinasi
Khlorinasi banyak digunakan pada pengolahan dan penyediaan air domestik, disamping itu sering pula digunakan pada air limbahyang telah diolah. Zat khlor merupakan zat pengoksidasi, oleh karena itu jumlah khlor yang dibutuhkan tergantung pada konsentrasi organik dan zat NH3$N dalam air yangdiolah. Kebutuhan zat khlor untuk air limbah rata$rata 40 hingga 60 mgr/l. Pada umumnya zat khlor dimasukkan ke dalam air dalam bentuk gas Cl2, khlor dioksida (ClO2), sodium hipokhlorit (NaOCl) dan calsium hipokhlorit Ca(OCl)2. Khlor bentuk calcium hipokhlorit lebih banyak digunakan dari pada bentukgas, karena penanganannya lebih mudah.
5.      Ozonisasi
Ozon (O3) adalah suatu bentuk allotropik oksigen yang diproduksi dengan cara melewatkan oksigen kering atau udara dalam suatu medan listrik (5000 – 20.000 V; 50 – 500 Hz). Ozon bersifat tidak stabil,merupakan gas berwarna biru yang sangat toksik dengan bau seperti rumput kering. Ozon adalah oksidator kuat yang sangat efisien untuk disinfeksi. Sebagaimana oksigen, kelarutan ozon dalam air cukup rendah dan karena sifatnya yang tidak stabil maka disinfeksi dengan ozon tidak memberikan residu (sisa).

D.     PENGOLAHAN LIMBAH AIR SECARA BIOLOGI
1)        Pengolahan secara aerobik, meliputi proses lumpur aktif (pertumbuhan tersuspensi)
dan pengolahan film biologi (pertumbuhan lekat). Proses lumpur aktif memiliki beragan tipe , yakni tipe konvensional /standar, aerasi diperluas (extended aeration), proses bebas bulk (lumpur tak bisa mengendap), parit oksidasi (oxidation ditch), proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Sedangkan yang termasuk tipe pengolahan film biologi, antara lain saringan tetes (trickling filter), cakram biologi (RBC = Rotating Biological Contactor), aerasi kontak (contact aeration), proses filter biologi (biofilter) dan proses media unggun biologi.
Proses lumpur aktif pada prakteknya adalah mengalirkan air limbah kedalam bak yang di aliri udara (bak aerasi). Selanjutnya dalam bak tersebut akan tumbuh koloni bakteri berwarna kelabu hingga coklat-kehitaman. Koloni bakteri inilah yang disebut sebagai lumpur aktif. Koloni bakteri akan terus tumbuh membesar sehingga membentuk gumpalan (flok). Gumpalan – gumpalan ini kemudian di endapkan di bak pengendap II, dengan cara mengalirkan air limbah dari bak aerasi. Endapan lumpur yang terbentuk di bagian bawah bak pengendap sebagian dibuang dan sebagian yang lain dikembalikan ke bak aerasi, dan cairan yang ada dibagian atas bak pengendap akan tampak jernih. Cairan yang jernih ini adalah air limbah yang sudah bersih dari bahan organik pencemar.
Reaktor pertumbuhan lekat seperti saringan tetes berupa tumpukan kerikil dengan tinggi > 2m dan air limbah dialirkan menetes dari atas. Pada permukaan batu kerikil akan tumbuh koloni bakteri, yang semakin lama semakin tebal sehingga akan terkelupas. Koloni bakteri yang terkelupas ini ditampung dalam bak pengendap II.
Pengolahan air limbah dengan proses aerob cocok untuk pengolahan air limbah yang memiliki BOD <>4000 mg/lt lebih cocok diolah dengan proses anaerob.

2) Pengolahan secara anaerobik meliputi pencerna anaerob (anaerobic digestion) dan UASB (Upflow Anaerobic Sludge Blanket).
Tangki pencerna enaerob adalah sebuah tangki kedap udara yang dialiri air limbah. Di dalam tangki ini, air limbah mengalami proses penguraian oleh bakteri anaerob. Proses ini menghasilkan gas, diantaranya yang paling khas adalah gas H2S yang berbau busuk. Proses anaerob juga dapat menghasilkan gas metan, sehingga apabila dikelola dengan baik akan diperoleh gas bio yang sangat bermanfaat.
UASB pada dasarnya sama dengan pencerna anaerob, perbedaannya terletak pada cara pengaliran air limbah. Pada UASB aliran air mengarah ke atas pada tangki vertikal. Unit pengolah limbah anaerobik lainnya adalah ABR (Anaerobic Baffle Reactor). ABR sangat rentan terhadap perubahan debit limbah dan perubahan konsentrasi bahan organik secara mendadak (organic & hydrolic loading)

3) Lagoon merupakan kolam yang didalamnya terjadi proses aerob,
fakultatip dan anaerob, sesuai kedalaman air. Pasokan oksigen mengandalkan dari proses alam, yakni oksigen dari udara yang melarut kedalam air dan oksigen yang berasal dari fotosintesis tumbuhan air. Kadang lagoon disertai juga dengan aerator untuk menambah oksigen terlarut pada air (aerated lagoon)

4) Pengolahan secara irigasi (land treatment)
 adalah mengolah air limbah dengan cara untuk mengairi tanaman atau rumput. Air limbah yang mengandung bahan organik biodegradable berpotensi sebagai penyubur tanaman. Air limbah yang mengandung logam berat dapat digunakan untuk penyiraman hutan bambu yang berlokasi jauh dari pemukiman dan sumber air. Logam berat akan terakumulasi pada batang bambu. Selanjutnya air limbah akan mengalami proses pembersihan secara alami melalui mekanisme penguraian oleh jasad renik dan filtrasi oleh tanah dan batuan lainnya.
5.      Saringan tetes  [trickling filter]
Merupakan wahana penyaring berbentuk silinder dengan media berpori yang disusun secara bertumpuk. Proses kerja dari reaktor ini yakni mendistribusikan air limbah melalui bagian atas oleh lengan yang dapat berputar sehingga membentuk spray/tetes-tetes kecil, kemudian berkontak dengan mikroorganisme yang menempel pada media. Tujuan pendisribusian berputar ialah untuk menyebarkan air limbah ke permukaan seluruh media secara merata. Media itu sendiri dapat berupa potongan – potongan batu kerikil/zeolit, silika, arang, pozzolan ataupun bahan isian dari plastik yang berukuran antara 40 -80 mm. Permukaan batuan ini mengandung lapisan (film) mikroorganisme – biasanya, bakteri Zoogloea ramigera dan spesies protozoa bersilia (Carchesium, Opercularia dan Vorticella). Suplai oksigen didapat dari penghembusan oleh blower dari bagian bawah. Penghembusan oleh blower ini juga berfungsi untuk mendistribusikan air limbah menjadi tetesan kecil pada lengan putar.           













                                                                   






BAB III
PENUTUP
Pengolahan limbah cair pada restoran terdiri dari tiga macam yaitu pengolahan secara fisik, kimia dan biologi. Pengolahan secara fisik yaitu proses penyaringan, flotasi, filtrasi dan adsorbsi. Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid). Pengolahan secara biologi yaitu reaktor pertumbuhan tersuspensi dan reaktor pertumbuhan lekat.
Teknologi pengolahan limbah cair pada restoran yaitu bioremediasi dengan sistem tanaman air dan elektrokoagulasi. Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini yang media tumbuhnya adalah perairan. Bioremediasi dengan simulasi tanaman air dapat meningkatkan kualitas limbah restoran yang meliputi kualitas fisik, kimia dan mikro biologis parameter, pada umumnya telah memenuhi syarat untuk dilepas ke lingkungan, baik ditinjau dari kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi.
Kualitas limbah restoran yang telah melalui proses bioremediasi dengan simulasi tanaman air pada umumnya telah memenuhi syarat untuk dilepas ke lingkungan, baik ditinjau dari kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi.
Proses elektrokoagulasi merupakan gabungan dari proses elektrokimia dan proses flokulasi-koagulasi. Proses ini dapat menjadi pilihan metode pengolahan limbah radioaktif dan limbah B3 cair fase air alternatif mendampingi metode-metode lain yang telah dilaksanakan. Kelebihan proses ini untuk mengolah limbah cair adalah tidak adanya penambahan bahan kimia.








DAFTAR PUSTAKA



















2 komentar:

  1. Kami menyediakan Tenda untuk berbagai jenis acara outdor diantaranya :


    *Tenda Roder / Tenda Hanggar / Tenda Dome dengan bahan Tiang alumunium, Dinding dan Atap PVC (PVC atap 850gr Blackout, Pvc dinding 550gr Blackout).


    Tenda Roder sendiri biasa di gunakan sebagai:
    -Tenda vaksinasi
    -Tenda darurat Rumah sakit
    -Posko Pengungsian
    -Tenda Peresmian
    -Tenda Pameran
    -Tenda Gudang, dan masihbanyak fungsi lainnya


    Tenda Roder sendiri memiliki beberapa bentangan yaitu bentangan 10, 15, dan 20. untuk panjangnya sendiri terhitung dari kelipatan 5 (cth: 5, 10, 15, 20 dst)


    *Tenda Transparan
    Tenda transparan itu memiliki kesan yang elegant karna bisa menampilkan suasana luar tenda dan sinar matahari ataupun binar binar luar tenda di malam hari, Tenda Transparan biasanya digunakan untuk:
    -Acara Wedding
    -Acara pesta
    -Acara pesta malam
    -Acara Event dan masih banyak lagi kegunaannya.


    *Tenda Kerucut / Tenda Sarnavil
    biasanya memiliki kegunaan untuk:
    -Bilik desinfektan
    -Event outdor
    -Posko pengamanan covid
    -Posko Polisi sementara

    Untuk infirmasi lebih lanjut anda bia menghubungi 081316140397 RAHMA.
    Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci Tangerang.



    https://tendagudangjakarta.blogspot.com/

    https://id.pinterest.com/tangerang0290/

    https://twitter.com/TangerangRoder

    https://www.instagram.com/tendarodertangerang1/

    https://sites.google.com/d/13ngcAypBp3gn-PdcA7XaRjpYZH8Cu3kM/p/1THW6hgDfmbFrFrMj9qbjdbOh4Fg7_1Sq/

    BalasHapus
  2. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
    Terjangkau
    Cost saving
    Solusi
    Penawaran spesial
    Hemat biaya Energi dan listrik
    Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com

    Management
    OUR SERVICE
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Garment wash,Eco Loundry,Paper Chemical,Textile Chemical,Degreaser & Floor Cleaner Plant,Kaporit tablet,cair & serbuk,Freon R 22 dll

    2.
    Oli industri
    Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik),Rust remover,Coal & feul oil additive,Cleaning Chemical,Lubricant
    3.
    Other Chemical
    RO Chemical,Hand sanitizer,Disinfectant,Evaporator,Oli Grease,Karung,Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68
    C-PAO,Zinc oxide,Thinner,
    Macam2 lem,Alat-alatlistrik,Packaging,Pallet,Almunium,Bata api std 230*114*65 mm,Bata Api Sk 34 itu bs ketahanan 1400°
    Bata Api Sk 36 bs tahan 1600°,Semen sk 34 dan 36,Masing2 sama ketahanan suhunya
    Lem Dextone
    Spesialis Menjual TERPAL&TENDA
    Nama2 barang/jual.Bahan2 Terpaluline: jerman,korea,A12korea,A12cina,canvas super,terpal A1 s/d A20,
    *Tenda lipat,Terpal canvas/kain super,Tali tambang PE dan PP,tambang manila,Jaring anggrek,Jaring polynett(untuk konstruksi & bangunan),jaring PE dan waring(untuk perkebunan,perikanan,dll),Karung plastik,plastik mika,Bahan sunbrella/awning.Terpal plastik,parasheet,oxford,PVC Leather,PE/PP ROPE,ETC,TAS MOTOR dsb

    BalasHapus