Senin, 23 Mei 2016

fluida dan sifat-sifatnya

FLUIDA DAN SIFAT-SIFATNYA
1.      Definisi Fluida
Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari karakteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai bahan yang menunjukan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima atau mengalami suatu gaya geser (shear). Sedangkan fluida ,memperlihatkan penomena sebagai zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami tekanan geser, dengan kata lain yang dikategorikan sebagai fluida adaIah suatu zat yang tidak mampu mcnahan tekanan geser tanpa berubah bentuk.
2.      Sifat-Sifat Fluida
a.       Berat jenis
Berat jenis (juga dikenal sebagai satuan berat) adalah berat per satuan volume suatu benda. Simbol berat jenis adalah γ (Gamma huruf Yunani). Nilai yang umum digunakan adalah berat jenis dari air di bumi pada suhu 5 ° C yang 62,43 lbf/ft3 atau 9807 N/m3.  Istilah berat jenis, digunakan untuk menyatakan berat tertentu, juga digunakan untuk kepadatan relatif. Dalam Sistem Satuan Internasional (SI) dinyatakan dalam Newton per meter kubik: N/m3. Sistem teknis diukur dalam kilogram force per meter kubik : kgf/m3.


b.      Rapat massa (mass density)
Massa jenis atau disebut juga dengan istilah rapat massa adalah perbandingan antara massa suatu zat dengan volumenya. Massa jenis merupakan ciri khas setiap zat. Oleh karena itu zat yang berbeda jenisnya pasti memiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan volume. Jadi, asalkan dibuat dari bahan yang sama, suatu benda akan memiliki massa jenis yang sama.
Contoh:
         Air = 1000 kgm-3
         Air raksa = 13546 kgm-3
         Udara = 1.23 kgm-3
Massa jenis zat dapat diukur. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
ρ = m/V  atau  m = ρ x V  atau V = m/ρ
Kerapatan massa tidak tetap tergantung suhu, tekanan, dan jenis fluida .
                                                              i.      Kerapatan Massa Gas
Untuk gas (fluida yang bersifat compressible / dapat dimampatkan), maka untuk hitungan kerapatan massa timbul pertanyaan hubungannya dengan perubahan volume :
         jika v membesar, maka kerapatan massa bisa dihitung
         jika v mengecil sehingga menjadi sangat kecil, maka kerapatan massa jadi sangat sulit dihitung
Sehingga diambil asumsi dalam hitungan kerapatan massa fluida adalah ditentukan volume terkecil yang membatasi fluida sehingga masih bisa dihitung dan didefinisikan kerapatan massa fluida pada titik tersebut
                                                            ii.      Kerapatan Massa Air
Kerapatan massa air murni pada tekanan 760 mm Hg, pada beberapa suhu:
Suhu (oC)
Kerapatan massa (kg/m3)
0
999,87
4
1000
10
999,73
100
958,4
           
c.       Volume spesifik (specific volume)
Volume spesifik = volume per satuan massa. Kebalikan dari kerapatan massa.
 



d.      Gravitasi spesifik (specific gravity)
Gravitasi spesifik = perbandingan antara kerapatan massa fluida tertentu dengan kerapatan massa air pada suhu 4 oC .
 




e.       Kompresibilitas rata-rata
Kompresibilitas rata-rata = perubahan volume mula-mula per satuan perubahan tekanan. Pertambahan tekanan membuat penurunan volume sehingga persamaan diberi tanda negatif, akan tetapi nilai b tetap positif pada saat pertambahan tekanan maka suhu dapat berubah atau tetap .
Untuk suhu tetap (isotermik) maka nilai b
           

Untuk suhu berubah (isentropik) maka nilai b


Dalam termodinamika didefinisikan
         Cp = panas jenis pada tekanan tetap
         Cv = panas jenis pada volume tetap
Untuk cairan, proses perubahan suhu yang terjadi sangat kecil (pada proses adiabatik), sehingga dianggap :
bT = b (pada suhu tertentu)
f.       Elastisitas (elasticity)
Elastisitas adalah kebalikan dari kompressibilitas digunakan parameter E yaitu modulus elastisitas (bulk modulus of elasticity).
 




g.      Kekentalan (viscocity)
Kekentalan adalah sifat fluida untuk melawan tegangan geser.
Kekentalan kinematik
 



v = kekentalan kinematik
m = kekentalan absolut/dinamik
r = kerapatan massa fluida
Kekentalan dinamik = tegangan geser per satuan luas yang diperlukan untuk memindahkan selapis fluida terhadap lapisan fluida yang lain dengan satu satuan kecepatan sejauh satu satuan jarak.
h.      Tegangan permukaan (surface tension)
Tegangan permukaan (surface tension) adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada permukaan fluida (cair). Definisi lainnya adalah intensitas daya tarik-menarik molekular per satuan panjang pada suatu garis manapun dari permukaan fluida. Dimensi dari tegangan permukaan adalah gaya per panjang. Contoh bagaimana efek dari tegangan permukaan adalah, jika sebuah pisau silet diletakkan secara perlahan diatas air maka pisau silet tersebut tidak akan tenggelam akibat adanya tegangan permukaan air.
i.        Temperatur (suhu), panas spesifik (specific heat), konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Panas spesifik adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan satu satuan massa sebesar satu derajat. Konduktivitas termal menunjukkan kemampuan fluida untuk menghantarkan (mengkonduksikan) panas. Sedangkan koefisien ekspansi termal menghubungkan antara temperatur dan densitas pada tekanan konstan.
j.        Tekanan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).
p = \frac{F}{A}
P : Tekanan dengan satuan pascal ( Pressure )
F : Gaya dengan satuan newton ( Force )
A : Luas permukaan dengan satuan m2 ( Area )
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi. Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih tinggi. Tekanan fluida biasanya diukur dengan manometer (cairan) atau barometer (gas).

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar